http://www.emocutez.com Hai.. u know me???

Jumat, 15 Maret 2013

Psikoterapi menurut Pandangan Psikoanalisis



PSIKOTERAPI

TERAPI PSIKOANALISIS
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan :
  1. suatu metoda penelitian dari pikiran.
  1. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
  1. suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Struktur kepribadian
Menurut freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (en:conscious), prasadar (en:preconscious), dan tak-sadar (unconscious).
Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khayalan, dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien, kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk pemecahan masalahnya.
Terapi Psikoanalisis
Tujuan terapi Psikoanalisis :
1.      Membentuk kembali struktur karakter individu dg jalan membuat kesadaran yg tak disadari didalam diri klien
2.      Focus pd uapaya mengalami kembali pengalaman masa anak- anak

Ciri - ciri Teknik Terapi Freud
Terapi Freud lebih berpengaruh bila dibandingkan teknik terapi yang  dikembangkan oleh ahli lainnya. Teknik terapi Freud memiliki karakteristik tertentu yaitu (Boeree, 2005 : 354 -355, Alwisol, 2005: 46).
1.      Dilaksanakan dalam suasana santai
Terapi dilakukan Freud dalam suasana santai. Suasana seperti itu diciptakan Freud melalui penataan ruang, warna dinding, penca-hayaan, dst yang dibuat sedemikian rupa sehingga pasien betul-betul merasa nyaman dan betah berada di ruang tersebut.Dengan suasanasantai Freud berharap konflik-konflik yang telah ada di alam tidak sadar akan mudah muncul ke alam sadar.
2.      Klien diberi kebebasan
Dalam terapi Freud, klien dibebaskan untuk bicara apa saja, termasuk menangis, menjerit, mengumpat. Jika klien mengalami bloking atau kebuntuan Freud berusaha membantu sehingga terjadilah asosiasi antara apa yang ada dalam alam tak sadar dengan apa yang berikan oleh terapis.

3.      Waktu pelaksanaan
Pertemuan terapeutik, pertemuan antara klien dan terapis dalam psikoterapi, biasanya dilakukan 4 atau 5 kali seminggu(1 sampai 2 jam pertemuan), selama 2 sampai 3 tahun.

Fungsi & peran Terapis
Terapis / analis membiarkan dirinya anonym serta hny berbagi sedikit perasaan & pengalaman shg klien memproyeksikan dirinya kepada teapis / analis

Peran terapis
1.      Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hub personal dlm menangani kecemasan secara realistis
2.      Membangun hub kerja dg klien, dg byk mendengar & menafsirkan
3.      Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan2 klien
4.      Mendengarkan kesenjangan2 & pertentangan2 pd cerita klien

Pengalaman klien dlm terapi
1.      Bersedia melibatkan diri kedalam proses terapi yg intensif & berjangka panjang
2.      Mengembangkan hub dg analis / terapis
3.      Mengalami krisis treatment
4.      Memperoleh pemahamn atas masa lampau klien yg tak disadari
5.      Mengembangkan resistensi2 untuk belajar lbh byk ttg diri sendiri
6.      Mengembangkan suatu hub transferensi yg tersingkap
7.      Memperdalam terapi
8.      Menangani resistensi2 & masalah yg terungkap
9.      Mengakhiri terapi

Hub terapis & klien
1.      Hub dikonseptualkan dalam proses tranferensi yg menjadi inti Terapi Psikoanalisis
2.      Transferensi mendorong klien untuk mengalamatkan pd terapis “ urusan yg belum selesai” yg terdapat dalam hub klien dimasa lalu dg org yg berpengaruh
3.      Sejumlah perasaan klien timbul dari konflik2 seperti percaya lawan tak percaya, cinta lawan benci
4.      Transferensi terjadi pada saat klien membangkitkan kembali konflik masa dininya yg menyangkut cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan & dendamnya
5.      Jika analis mengembangkan pandangan yg tidak selaras yg berasal dari konflik2 sendiri, mk akan terjadi kontra transferensi
a.       Bentuk kontratransferensi
→ perasaan tdk suka / keterikatan & keterlibatan yg berlebihan
b.      Kontratransferensi dapat mengganngu kemajuan terapi

Teknik dasar Terapi Psikoanalisis
Ada beberapa teknik yang dipakai Fredu dalam psikoterapinya, yaitu asosiasi bebas, analisis mimpi, parapraxies atau Freudian slips, interpretasi, alasisis resisten, tranferensi dan pengulangan (Alwisol, 2005:46). Berikut penjelasan singkat untuk teknik-teknik tersebut :
a.Asosiasi bebas
Dalam asosiasi bebas klien dipersilakan mewngemukakan apa saja yang terlintas dalam isi jiwanya, tidak peduli apakah hal itu remeh, memalukan, tidak logis, ataupun kabur. Dari ungkapan kesadaran tanpa sensor ini terapis memahami masalah kliennya. Asosiasi bebas dikembangkan Freud dan diterapkan dalam psikoterapi berdasarkan tiga asumsi
(Alwisol, 2005 : 46 –47), yaitu:
1)      apa saja yang dikatakan dan dilakukan seseorang sekarang, mempunyai makna dan berhubungan dengan perkataan dan perbuatannya dimasa lalu;
2)      materi yang ada dalam ketidak sadaran berpengaruh penting terhadap tingkah laku;
3)      materi yang ada dalam ketidak sadaran dapat dibawa ke kesadaran dengan mendorong ekspresi bebas setiap kali hal itu muncul ke dalam pikiran.Menurut Freud, meskipun klien menghalangi topic tertentu dan berusaha menyembunyikannya, suatu saat terbentuk rantai aso-siasi yang membuat terapis dapat memahami konflik yang telah terjadi pada klien.
b. Analisis mimpi
Ketika seseorang tidur control kesadaran terhadap ketidak sadaran menjadi lemah sehingga ketidak sadaran berusaha muncul keepermukaan dalam bentuk mimpi. Dengan memahami makna mimpi berarti dapat dipahami pula aspek-aspek ketidak sadaran yang berhubungan dengan konflik yang terjadi.
c.Freudian slips
Freudian slipsatau parapraxes adalah gejala salah ucap, salah membaca, salah dengar, salah meletakkan objek, dan tiba-tiba lupa. Bagi Freud gejala-gejala tersebut bukan bersifat kebetulan, tetapi 26 berhubungan erat dengan ketidaksadaran. Dengan menganalisis ge-jala-gejala tersebut akan terungkap gambaran mental yang ada dibaliknya.
d.Interpretasi
Dalam interpretasi terapis mengenalkan kepada klien makna yang tidak disadari dari pikiran perasaan, dan keingingannya.
e.Analisis resistensi
Resistensi adalah mekanisme pertahanan dari klein untuk tidak mengungkapkan topik tertentu kerana alasan tertentu pula. Oleh karena itu dengan menganalisis apa yang ingin disembunyikan klien akan dapat diperoleh informasi yang sangat penting berkenaan dengan masalah yang pernah dialami klien.
f.Tranferensi
Transferensi adalah pengungkapan isi ketidak sadaran yang tersimpan sejak masa kanak-kanak dengan memakai terapis senagai medianya
g.Pengulangan
Pengulangan atau working throughberupa tindakan menginterpretasi dan mengidentifikasi masalah klien, mengulang resistensi dan transferensi, pada seluruh aspek pengalaman kejiwaan.
Tindakan ini dilakukan secara berulang-ulang sampai terapis menemukan akar permasalah yang menyebabkan klien mengalami gangguan.

Kelebihan terapi psikoanalisis
Terapi ini memiliki dasar teori yang kuat dengan terapi ini terapis bisa lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pegalaman masa lalu pada diri klien terapi ini bisa membuat klien megetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya.
Kekurangan terapi psikoanalisis
Terapi ini membutuhkan waktu yang terlalu panjang, memakan banyak biaya bagi klien karena waktunya lama,bisa membuat klien menjadi jenuh sehingga diperlukan terapis yang benar-benar teratih untuk melakukan terapi.

Referensi :
Bertens, K. (2006). Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: PT Gramedia Pustaka http://ebekunt.files.wordpress.com/2009/11/psikologi-dalam.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar