PSIKOTERAPI
TERAPI PSIKOANALISIS
Psikoanalisis adalah
cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud
dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis
manusia.
Psikoanalisis
memiliki tiga penerapan :
- suatu metoda penelitian dari pikiran.
- suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
- suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Struktur
kepribadian
Menurut
freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar
(en:conscious), prasadar (en:preconscious), dan tak-sadar (unconscious).
Aliran
psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang
dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khayalan,
dan mimpi,
yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak sadar
yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien,
kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri
untuk pemecahan masalahnya.
Terapi
Psikoanalisis
Tujuan terapi Psikoanalisis :
1.
Membentuk kembali struktur karakter individu dg jalan
membuat kesadaran yg tak disadari didalam diri klien
2.
Focus pd uapaya mengalami kembali pengalaman masa anak-
anak
Ciri - ciri Teknik Terapi Freud
Terapi Freud lebih berpengaruh bila
dibandingkan teknik terapi yang dikembangkan
oleh ahli lainnya. Teknik terapi Freud memiliki karakteristik tertentu yaitu
(Boeree, 2005 : 354 -355, Alwisol, 2005: 46).
1. Dilaksanakan
dalam suasana santai
Terapi dilakukan
Freud dalam suasana santai. Suasana seperti itu diciptakan Freud melalui
penataan ruang, warna dinding, penca-hayaan, dst yang dibuat sedemikian rupa sehingga
pasien betul-betul merasa nyaman dan betah berada di ruang tersebut.Dengan suasanasantai
Freud berharap konflik-konflik yang telah ada di alam tidak sadar akan mudah
muncul ke alam sadar.
2. Klien
diberi kebebasan
Dalam terapi
Freud, klien dibebaskan untuk bicara apa saja, termasuk menangis, menjerit,
mengumpat. Jika klien mengalami bloking atau kebuntuan Freud berusaha membantu sehingga
terjadilah asosiasi antara apa yang ada dalam alam tak sadar dengan apa yang
berikan oleh terapis.
3. Waktu
pelaksanaan
Pertemuan
terapeutik, pertemuan antara klien dan terapis dalam psikoterapi, biasanya
dilakukan 4 atau 5 kali seminggu(1 sampai 2 jam pertemuan), selama 2 sampai 3
tahun.
Fungsi & peran Terapis
Terapis / analis
membiarkan dirinya anonym serta hny berbagi sedikit perasaan & pengalaman
shg klien memproyeksikan dirinya kepada teapis / analis
Peran terapis
1.
Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri,
kejujuran, keefektifan dalam melakukan hub personal dlm menangani kecemasan
secara realistis
2.
Membangun hub kerja dg klien, dg byk mendengar &
menafsirkan
3. Terapis memberikan perhatian khusus pada
penolakan2 klien
4. Mendengarkan kesenjangan2 &
pertentangan2 pd cerita klien
Pengalaman klien dlm terapi
1.
Bersedia melibatkan diri kedalam proses terapi yg
intensif & berjangka panjang
2.
Mengembangkan hub dg analis / terapis
3.
Mengalami krisis treatment
4.
Memperoleh pemahamn atas masa lampau klien yg tak
disadari
5.
Mengembangkan resistensi2 untuk belajar lbh byk ttg
diri sendiri
6.
Mengembangkan suatu hub transferensi yg tersingkap
7.
Memperdalam terapi
8.
Menangani resistensi2 & masalah yg terungkap
9.
Mengakhiri terapi
Hub terapis & klien
1.
Hub dikonseptualkan dalam proses tranferensi yg menjadi
inti Terapi Psikoanalisis
2.
Transferensi mendorong klien untuk mengalamatkan pd
terapis “ urusan yg belum selesai” yg terdapat dalam hub klien dimasa lalu dg
org yg berpengaruh
3.
Sejumlah perasaan klien timbul dari konflik2 seperti
percaya lawan tak percaya, cinta lawan benci
4.
Transferensi terjadi pada saat klien membangkitkan
kembali konflik masa dininya yg menyangkut cinta, seksualitas, kebencian,
kecemasan & dendamnya
5. Jika analis mengembangkan pandangan yg
tidak selaras yg berasal dari konflik2 sendiri, mk akan terjadi kontra
transferensi
a.
Bentuk kontratransferensi
→ perasaan tdk suka / keterikatan & keterlibatan yg berlebihan
b.
Kontratransferensi dapat mengganngu kemajuan terapi
Teknik dasar Terapi Psikoanalisis
Ada beberapa teknik yang dipakai
Fredu dalam psikoterapinya, yaitu asosiasi bebas, analisis mimpi, parapraxies atau
Freudian slips, interpretasi, alasisis resisten, tranferensi dan pengulangan
(Alwisol, 2005:46). Berikut penjelasan singkat untuk teknik-teknik tersebut :
a.Asosiasi bebas
Dalam asosiasi bebas klien
dipersilakan mewngemukakan apa saja yang terlintas dalam isi jiwanya, tidak
peduli apakah hal itu remeh, memalukan, tidak logis, ataupun kabur. Dari
ungkapan kesadaran tanpa sensor ini terapis memahami masalah kliennya. Asosiasi
bebas dikembangkan Freud dan diterapkan dalam psikoterapi berdasarkan tiga
asumsi
(Alwisol, 2005 : 46 –47), yaitu:
1) apa
saja yang dikatakan dan dilakukan seseorang sekarang, mempunyai makna dan
berhubungan dengan perkataan dan perbuatannya dimasa lalu;
2) materi
yang ada dalam ketidak sadaran berpengaruh penting terhadap tingkah laku;
3) materi
yang ada dalam ketidak sadaran dapat dibawa ke kesadaran dengan mendorong
ekspresi bebas setiap kali hal itu muncul ke dalam pikiran.Menurut Freud,
meskipun klien menghalangi topic tertentu dan berusaha menyembunyikannya, suatu
saat terbentuk rantai aso-siasi yang membuat terapis dapat memahami konflik
yang telah terjadi pada klien.
b. Analisis mimpi
Ketika seseorang tidur control
kesadaran terhadap ketidak sadaran menjadi lemah sehingga ketidak sadaran
berusaha muncul keepermukaan dalam bentuk mimpi. Dengan memahami makna mimpi
berarti dapat dipahami pula aspek-aspek ketidak sadaran yang berhubungan dengan
konflik yang terjadi.
c.Freudian slips
Freudian slipsatau parapraxes adalah
gejala salah ucap, salah membaca, salah dengar, salah meletakkan objek, dan
tiba-tiba lupa. Bagi Freud gejala-gejala tersebut bukan bersifat kebetulan,
tetapi 26 berhubungan erat dengan ketidaksadaran. Dengan menganalisis ge-jala-gejala
tersebut akan terungkap gambaran mental yang ada dibaliknya.
d.Interpretasi
Dalam interpretasi terapis
mengenalkan kepada klien makna yang tidak disadari dari pikiran perasaan, dan
keingingannya.
e.Analisis resistensi
Resistensi adalah mekanisme
pertahanan dari klein untuk tidak mengungkapkan topik tertentu kerana alasan
tertentu pula. Oleh karena itu dengan menganalisis apa yang ingin disembunyikan
klien akan dapat diperoleh informasi yang sangat penting berkenaan dengan
masalah yang pernah dialami klien.
f.Tranferensi
Transferensi adalah pengungkapan
isi ketidak sadaran yang tersimpan sejak masa kanak-kanak dengan memakai
terapis senagai medianya
g.Pengulangan
Pengulangan atau working throughberupa
tindakan menginterpretasi dan mengidentifikasi masalah klien, mengulang
resistensi dan transferensi, pada seluruh aspek pengalaman kejiwaan.
Tindakan ini dilakukan secara
berulang-ulang sampai terapis menemukan akar permasalah yang menyebabkan klien
mengalami gangguan.
Kelebihan
terapi psikoanalisis
Terapi ini memiliki dasar teori yang
kuat dengan terapi ini terapis bisa lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena
prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pegalaman masa lalu pada diri
klien terapi ini bisa membuat klien megetahui masalah apa yang selama ini tidak
disadarinya.
Kekurangan
terapi psikoanalisis
Terapi ini membutuhkan waktu yang
terlalu panjang, memakan banyak biaya bagi klien karena waktunya lama,bisa
membuat klien menjadi jenuh sehingga diperlukan terapis yang benar-benar
teratih untuk melakukan terapi.
Referensi :
Bertens,
K. (2006). Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: PT Gramedia Pustaka http://ebekunt.files.wordpress.com/2009/11/psikologi-dalam.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar