Akulturasi dan Internakultural
Komunikasi antarbudaya
>> Komunikasi yang terjadi di antara
orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda(bisa beda ras, etnik, atau
sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini.
>> Menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi
antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik
dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan
adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung
dari generasi ke generasi.Sedangkan Fred E. Jandt, mengartikan komunikasi
antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda
budayanya.Intercultural communication generally refers to face-to-face
interaction among people of diverse culture.
>> Selanjutnya komunikasi
antarbudaya itu dilakukan:
·
Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia
di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema(penyampaian
tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya
mempunyaimakna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna
itu dinegosiasikan ataudiperjuangkan.
·
Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung
daripersetujuan antarsubjek yang terlibat dalamkomunikasi, sebuah
keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama.
·
Sebagai pembimbing perilaku budaya
yang tidak terprogram namun bermanfaat karena mempunyaipengaruh
terhadap perilaku kita.
·
Menunjukkan fungsi sebuah kelompok
sehingga kita dapat membedakan diri
dari kelompok lain danmengidentifikasinya
dengan pelbagai cara.
Hakikat Komunikasi Antarbudaya
Enkulturasi
>> Tarian adalah salah satu bentuk
enkulturasi budaya yang ditransmisikan sejak kecil
Enkulturasi mengacu pada proses dengan
mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan
melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua,kelompok, teman, sekolah,
lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang
kultur.Enkulturasi terjadi melalui mereka.
Akulturasi
Cina dan Inggris yang berakulturasi
>> Akulturasi mengacu pada
proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan
langsung dengankultur lain.Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam
di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur merekasendiri akan dipengaruhi
oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku,
serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur
kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.
Fungsi-Fungsi Komunikasi Antarbudaya
Fungsi Pribadi
>> Fungsi pribadi adalah
fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang
bersumber dari seorang individu.
Pendeta Budha Jepang menyatakan identitas
melalui baju yang dikenakan :
·
Menyatakan Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi antarbudaya
terdapat beberapa perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk
menyatakanidentitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan
berbahasabaik secara verbal dan nonverbal. Dari perilakuberbahasa itulah dapat
diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku
bangsa, agama,maupun tingkatpendidikan seseorang.
·
Menyatakan Integrasi Sosial
Inti konsep integrasi sosial adalah
menerima kesatuan dan persatuan antar pribadi, antar kelompok namun tetap
mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami
bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas
pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi antar
budaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan,
maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip utama
dalam proses pertukaran pesan komunikasi antar budaya adalah saya memperlakukan
anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang
saya kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat meningkatkan
integrasi sosial atas relasi mereka.
·
Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi
maupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling mempelajarikebudayaan
masing-masing.
·
Melepaskan Diri atau Jalan Keluar
Kadang kadang kita berkomunikasi dengan
orang lain untuk melepaskan diri atau mencari jalan keluar atas masalah yang sedang
kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang
berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.Hubungan
komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai perlaku yang berbeda.Perilaku
seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam
hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimumkan.Sebaliknya
hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada
perilaku lainnya.Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya.
Fungsi Sosial
·
Pengawasan
Funsi sosial yang pertama adalah
pengawasan. Praktek komunikasi antar budaya di antara komunikator dan komunikan
yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses
komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan"perkembangan"
tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan
secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun
peristiwa itu terjadi dalamsebuah konteks kebudayaan yang berbeda.
·
Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya,
maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan
jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat
terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling
menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang
sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk
komunikasi massa.
·
Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi
untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat
kepada masyarakat lain.
·
Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil
dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula
dan"Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu Zaw,
Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antar budaya.
Prinsip-Prinsip Komunkasi Antarbudaya
(( terdapatnya golongan ningrat sebagai
budaya yang tertinggi))
Hal ini terlihat dari
adanya ketimpangan pemlihan calon gubernur yangmengharuskan dari keturunan
darah biru.
·
Relativitas Bahasa
Gagasan umum bahwa bahasa memengaruhi
pemikiran dan perilaku paling banyak disuarakan oleh para antropologis
linguistik. Pada akhir tahun 1920-an dan disepanjang tahun 1930-an, dirumuskan
bahwa karakteristik bahasa memengaruhi proses kognitif kita. Dan karena
bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda-beda dalam hal karakteristik
semantik dan strukturnya, tampaknya masuk akal untuk mengatakan bahwa orang
yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka
memandang dan berpikir tentang dunia.
·
Bahasa Sebagai Cermin Budaya
Bahasa mencerminkan budaya. Makin
besar perbedaan budaya, makin perbedaan komunikasi baik dalam bahasa
maupun dalamisyarat-isyarat nonverbal. Makin besar perbedaan antara budaya
(dan, karenanya, makin besar perbedaan komunikasi), makin sulit komunikasi
dilakukan.Kesulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya, lebih banyak kesalahan komunikasi,
lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar kemungkinan salah paham, makin
banyak salah persepsi, dan makin banyak potong kompas (bypassing ).
·
Mengurangi Ketidakpastian
Makin besar perbedaan antarbudaya,
makin besarlah ketidak-pastian dam ambiguitas dalam komunikasi. Banyak dari komunikasi
kita berusaha mengurangi ketidakpastian ini sehingga kita dapat lebih baik
menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku orang lain. Karena ketidakpastian
dan ambiguitas yang lebih besar ini, diperlukan lebih banyak waktu dan upaya
untuk mengurangi ketidakpastian dan untuk berkomunikasi secara lebih bermakna.
·
Kesadaran Diri dan Perbedaan Antarbudaya
Makin besar perbedaan antarbudaya,
makin besar kesadaran diri (mindfulness) para partisipan selama komunikasi. Ini
mempunyai konsekuensi positif dan negatif. Positifnya, kesadaran diri ini
barangkali membuat kita lebih waspada. Ini mencegah kita mengatakan hal-hal
yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Negatifnya, ini membuat kita
terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri.
·
Interaksi Awal dan Perbedaan Antarbudaya
Perbedaan antarbudaya terutama
penting dalam interaksi awal dan secara berangsur berkurang tingkat
kepentingannya ketika hubungan menjadi lebih akrab. Walaupun kita selalu
menghadapi kemungkinan salah persepsi dan salah menilaiorang lain,
kemungkinan ini khususnya besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.
·
Memaksimalkan Hasil Interaksi
Dalam komunikasi antarbudaya seperti
dalam semua komunikasi kita berusaha memaksimalkan hasil interaksi. Tiga konsekuensi
yang dibahas oleh Sunnafrank (1989) mengisyaratkan implikasi yang penting bagi
komunikasi antar budaya.Sebagai contoh, orang akan berintraksi dengan orang lain
yang mereka perkirakan akan memberikan hasil positif. Karena komunikasi
antarbudaya itu sulit, anda mungkin menghindarinya. Dengan demikian, misalnya
anda akan memilih berbicara dengan rekan sekelas yang banyak kemiripannya
dengan anda ketimbang orang yang sangat berbeda.
Kedua, bila kita mendapatkan hasil yang
positif, kita terus melibatkan diri dan meningkatkan komunikasi kita.Bila kita memperoleh
hasil negatif, kita mulai menarik diri dan mengurangi komunikasi.
Ketiga, kita mebuat prediksi tentang
mana perilaku kita yang akan menghasilkan hasil positif dalam komunikasi, anda mencoba
memprediksi hasil dari, misalnya, pilihan topik, posisisi yang anda ambil,
perilaku nonverbal yang anda tunjukkan.Anda kemudian melakukan apa yang menurut anda
akan memberikan hasil positif dan berusaha tidak melakkan apa yang menurut anda
akan memberikan hasil negatif.
Referensi
1..Andrik Purwasito.Komunikasi Multikultural . 2003.
Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal. 1233.
2.Alo Liliweri.Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. 2003. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.Hal. 11-12,36-425.
3.Joseph A. Devito.Komunikasi Antarmanusia. Kuliah Dasar.
Jakarta. Professional Books. Hal.479-488.